Pada
tahun 1976 bulan Februari di Kiev Ukraina, lahirlah seorang anak laki-laki dengan
fisik dan pengetahuan yang biasa dan tidak terlalu menonjol, namun kedua orang
tuanya mengiginkan anaknya menjadi anak yang tidak biasa-biasa, artinya
kesuksesan harus menjadi label pada anaknya ini. Ayahnya yang seorang manager
pekerja konstruksi meyakini untuk mencapai kesuksesan anaknya harus pindah dari
negaranya. Akhirnya bersama dengan Ibunya si anak laki-laki ini hijrah ke
Amerika dengan berharap anak ini bisa sukses di Amerika, ya Amerika karena mereka
meyakini di Amerika telah banyak melahirkan orang-orang hebat.
Nasib ternyata belum sepenuhnya berpihak pada si
Anak laki-laki dan Ibunya ini, setelah pindah Ibunya bekerja sebagai baby
sister dan si anak ini mencoba mengais rezeki dengan bekerja sebagai pelayan sapu
di sebuah toko. Namun tak lama Ibunya jatuh sakit dan di vonis mengidap kangker
dan dengan kondisi ini kehidupan keluarganya bertambah miskin dan dengan
mengandalkan jaminan sosial dari negara,
mereka mencoba bertahan hidup. Setiap hari mereka mengantri makanan jatah
pembagian dari panti sosial.
Kesulitan
dan kesedihan sudah menjadi sahabat mereka waktu itu. Diam-diam si anak
laki-laki bertekad (dalam hati) dan berjanji ingin membuktikan dan
membahagiakan orang tuanya(khususnya Ibunya). Anak yang penuh tekad ini
berusaha belajar mandiri, dengan membeli buku bekas beliau belajar tentang computer
jaringan dan malah sempat bergabung dengan perkumpulan hacker dan sempat
chatting dengan pendiri Napster, Sean Fanning. Selepas SMA beliau melanjutkan
kuliah di San Jose Univercity dengan pekerjaan sambilan sebagai pengetes
keamanan di Ernst & Young.
Pada
tahun 1977, ia bertemu dengan Brian Acton
pegawai Yahoo yang ke 44, enam bulan kemudian ia mendaftar ke Yahoo dan diterima
sebagai Infrastrukcture Engineer dan status beliau saat itu masih kuliah dan
dua minggu setelah bekerja beliau mengundurkan diri dari bangku kuliah. Tiga
tahun kemudian Ibunda tercinta meninggal dunia dan pemuda yang bernama Jan Koum saat itu hidup sebatang kara. Kemampuan programming beliau berkembang pesat
dan beliau sangat menyukai bidangnya ini hingga akhirnya sepuluh tahun kemudian
beliau keluar dari Yahoo dan mencoba melamar di facebook, namun apa dikata
mungkin karena belum ada job atau alasan lain, beliau di tolak bekerja di
facebook.
Tak
patah arah terus berjuang untuk mewujudkan mimpinya, akhirnya dia bertemu
dengan Brian Acton teman seperjuangan
belian saat awal-awal belajar di Yahoo, mereka sepakat dan bersama membuat
aplikasi WhatsApp, tak disangka WhatsApp ternyata memiliki pengguna yang banyak
bahkan melebihi aplikasi messager terbesar pada waktu itu yaitu Blackberrry
Messager.
Dan
akhirnya momen bersejarah terjadi pula, aplikasi WhatsApp di ambil ke
pemelikannya oleh facebook yang nota bene sebelumnya menolak Koum bekerja di
sana, facebook membeli dengan harga yang cukup fantastis dengan nilai 220
triliun, huppp….duit apa daun ya he he…
Tak
lama setelah Koum melakukan transaksi dengan Facebook, beliau ternyata ikut
mengantri untuk mendapatkan jatah makan gratis, dan aksi ini untuk mengenang
saat masa-masa sulit yang beliau alami, derai air mata tak terbendung, ia
teringat dahulu saat antri karena kelaparan karena tidak makan seharian dan
teringat pula saat di bentak-bentak ketika bertugas menyapu di sebuah toko di
ujung jalan. Lelaki Ukraina ini menangis pula dikarenakan menyesal belum sempat
menunjukkan keberhasilannya kepada Ibunda tercinta. Teringat akan nasihat
Ibunda agar beliau selalu memiliki harapan bukan hanya karena agar termotivasi,
juga supaya tetap bahagia walau kondisi apapun. Sungguh dramatis dan sangat
inspiratif, Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar